Pejabat Kementerian Pertanian RI Tinjau Areal Persawahan Terdampak Banjir

Mandailing Natal, Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal menghadirkan pejabat dari kementerian pertanian untuk meninjau lahan persawahan warga secara langsung paska mengalami bencana banjir. 

Lahan pertanian yang yang dikunjungi oleh pejabat Kementan bersama rombongan itu termasuk persawahan warga di Kecamatan Siabu dan Kecamatan Nagajuang, Senin (08/12/25).

Gerak cepat yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten bersama pejabat dari Kementan ini, untuk mempercepat penyaluran bantuan benih kepada para petani akibat lahan yang terdampak banjir. 

Selain itu, langkah ini untuk meminimalisir potensi kelangkaan pangan di Kabupaten Mandailing Natal, demi mewujudkan Astacita Presiden Prabowo.


Kehadiran pejabat Kementerian Pertanian ini, diwakili oleh Sekretariat Kementan, Dr. Ir. Ali Jamin bersama Deputi I Bidang Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas). 

Para pejabat Kementan itu didampingi oleh Wakil Bupati Madina Atika Azmi Nasution dan Kepala Dinas Pertanian Taufik Zulhandra Ritonga serta pejabat terkait lainnya. 

Staf Ahli Bidang Insfrastruktur Kementan Dr. Ir. Ali Jamin mengatakan pengecekan langsung lahan pertanian yang rusak akibat dampak banjir ini merupakan penugasan bersama tim oleh Mentri Pertanian untuk melakukan percepatan penyaluran bantuan benih kepada petani yang terdampak. 

Kemudian setelah diidentisfikasi dan dicek langsung, banyak material yang terseret akibat luapan sungai yang menutup areal persawahan warga pada bencana banjir di wilayah Kabupaten Madina yang terjadi sekira dua minggu lalu. 

"Jadi banyak sendimentasi sekitar 40 centi meter yang menutup areal sawah padi kita. Dan, arahan Bapak Menteri Pertanian kepada kami untuk melakukan pendampingan dan percepatan peyelesaian atau pengurusan pengusulan yang namanya petani calon penemerima lokasi (CPL), untuk bantuan benih," kata Ali. 

Pejabat Kementan itu juga mengharapkan agar Dinas Pertanian Kabupaten Madina dalam dua hari ini dapat menyiapkan pengusulan data CPL tersebut. 

Lalu, selain bantuan benih yang akan disalurkan oleh Kementan, lahan persawahan yang rusak berat seperti tertimbun lumpur atau material lainnya. Kementan juga akan memperhatikan untuk dapat digarap kembali. 

"Apalagi di Kabupaten Mandailing Natal ini salah satu sentra produksi padi terbesar di sumatera utara. Dan kita sampaikan keprihatinan kita atas musibah bencana yang terjadi di wilayah Sumatera Utara dan Sumatera Barat," ucapnya. 

Sementara itu Wakil Bupati Mandailing Natal Atika Azmi Utammi mengucapkan terimakasih kepada Kementan beserta rombongan atas yang sudah terealisasikan di wilayah Kabupaten ini. 

"Baik itu bantuan dipertanian maupun bantuan pangan," imbuhnya. 

Atika juga menyebut saat hari ketiga bencana banjir yang melanda di wilayah Kabupaten Madina, pihak Pemkab belum mendata insfrastruktur, saat itu kata Atika fokus kepada warga yang terdampak banjir dan kebutuhan makan untuk warga korban banjir.

"Dan alhamdulillah perhari ini tidak korban jiwa bagi warga yang terdampak bencana banjir dan tanah longsor. Tentu sebagai kepala daerah terlebih dahulu memperhatikan keselamatan warga, " ujarnya.

Wakil Bupati juga berharap Kementan dapat mencurahkan atensinya pada bidang pangan di Kabupaten Madina dalam hal mewujudkan Astacita Presiden. 

"Kemudian semua kepentingan para petani yang terdampak ini dapat di akomodir, " sambung Atika. 

Ditempat terpisah, Kepala Dinas Pertanian Madina Taufik Zulhandra Ritonga menambahkan data keseluruhan lahan pertanian warga yang terdampak akibat banjir sebanyak 4.498.78 hektar. Sedangkan lahan pertanian yang mengalami gagal tanam atau puso 3.630.35 hektar. 

"Data itu perhari ini dan tersebar di 17 Kecamatan di Kabupaten Mandailing Natal. Kemudian yang terparah terjadi di Kecamatan Siabu dan di Kecamatan Muara Batang Gadis, " ujar Plt. Kepala Dinas Pertanian tersebut.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama