Mandailing Natal, Aktivas pengangkutan sampah di wilayah Kabupaten Mandailing Natal (Madina), menjadi tersendat akibat kelangkaan bahan bakar minyak (BBM), paska bencana banjir dan tanah longsor di Sumatera Utara.
Armada pengangkutan sampah yang jadwal biasanya mengangkut sampah hingga ke TPA, seperti dari wilayah Panyabungan, Siabu, Kotanopan juga Muarasipongi, terpaksa molor dan tersendat akibat pasokan BBM di SPBU berkurang.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Madina melalui Kepala Bidang Persampahan Adam Rasyid mengatakan, dengan adanya keterbatasan pasokan BBM di sejumlah SPBU menjadi kendala utama menghambat proses pengangkutan sampah di Madina.
Pengangkutan sampah yang biasanya terjadwal setiap hari, namun kini harus molor karena armada pengangkutan sampah milik DLH Madina mengantri di SPBU.
"Dengan adanya keterbatasan pasokan BBM di SPBU, armada angkutan sampah kita terpaksa ikut antrian, terkadang armada kita tidak kebagian, " ucapnya.
Adam menjelaskan pengakutan sampah biasanya beroperasi sebanyak 13 armada dan dengan keterbatasan BBM ini menjadi kendala pengangkutan. Oleh sebab itu dia meminta warga memakluminya.
"Biasanya pengoperasian armada pengangkutan sampan sudah terjadwalkan, akan tetapi yang sebelumnya 13 armada beroperasi menjadi berkurang dan waktu pengangkutan sampah ini pun menjadi terlambat akibat antri bahan bakar di SPBU, "
Dia menuturkan, pihaknya tengah menjalin komunikasi dengan beberapa SPBU agar BBM untuk armada pengangkutan sampah ini mudah didapat.
Selain itu DLH Madina dalam hal ini petugas kebersihan tetap mengupayakan pelayanan yang baik meski kondisi terbatas.
"Kami tetap berusaha menjaga kebersihan Kabupaten ini seoptimal mungkin, tetapi situasi kelangkaan BBM saat ini membuat jadwal pengangkutan harus disesuaikan," ujarnya.
Lebih lanjut dia menyampaikan agar ditengah kondisi ini supaya masyarakat dapat memahami. Dan petugas kebersihan terus memantau lokasi dan kantong kantong tempat pembuangan sampah yang mengalami peningkatan volume.
"Jika bahan bakar minyak kembali normal, pihak DLH memastikan seluruh armada akan dikerahkan untuk membersihkan penumpukan yang sempat terjadi, sehingga kebersihan Kabupaten ini tetap terjaga," imbuhnya.
Dari pantauan di salah satu SPBU di Panyabungan, Selasa (09/12/25), puluhan kendaraan sudah mengantri panjang meski SPBU masih tutup.