Kasus Aek Galoga Dampak Pergaulan Bebas: Forwakot Akan Gelar Diskusi Dengan Narasumber

Kotakipang - Forum Wartawan Kota (Forwakot) Panyabungan menilai terkait kasus "ibu kubur bayi" yang terjadi di Lorong Aek Galoga Desa Pidoli Lombang Kecamatan Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal sangat menyedot perhatian publik pada akhir akhir ini, kejadian ini dinilai merupakan dampak dari pergaulan bebas sehingga harus benar - benar mendapat perhatian serius dari pemerintah,tokoh agama,dan masyarakat luas sehingga kejadian serupa dapat dicegah dan tidak terulang lagi.

"Bukan kali ini saja, kita juga sudah pernah ketemukan sejumlah kasus penemuan bayi, antara lain kasus penemuan orok yang dibuang di sungai Kasus penemuan orok di Sihepeng,dan beberapa kasus lainnya. Tentu ini membuat miris dan harus menjadi momentum bagi semua pihak untuk berbuat sesuatu dalam mencegah kasus yang seperti ini tidak terjadi lagi di daerah kita Kabupaten Mandailing Natal ",ungkap Sahrul selaku Ketua Forwakot saat diskusi dengan sesama awak media di Taman Panyabungan Kota, Minggu (9/7/23).
Menyahuti usulan rekan - rekan media, lanjut Sahrul, Forwakot sepakat akan menggelar diskusi terbuka di Taman Kota Panyabungan dengan menghadirkan berbagai narasumber mengambil tema 'Dampak Pergaulan Bebas Bagi Kalangan Muda Milenial'.

"Kami menilai kasus ibu kubur bayi di Aek Galoga itu adalah tamparan keras bagi kita semua, terlepas belum ditetapkan siapa pelakunya namun telah disimpulkan bahwa itu adalah hasil dari hubungan gelap karena dampak pergaulan bebas", tambah Sahrul.
Ia juga mengajak semua pihak merenungkan kembali bahwa kasus Aek Galoga itu bisa saja terjadi kepada keluarga manapun yang memiliki anak gadis remaja dan dewasa.
"Dengan momen ini kita mengajak semua pihak untuk berkontribusi pemikiran dan mengambil peran dalam mencegah hal seperti ini agar tidak kembali terulang", imbuhnya. 

"Kasus Aek Galoga harus menjadi momentum untuk kembali membenahi kehidupan sosial bermasyarakat kita. Dan ini dampak pergaulan bebas di tengah-tengah kondisi kehidupan bermasyarakat. Kita harus ikut mencegah agar tak terulang kembali dikemudian hari kasus-kasus seperti ini," tutup Sahrul.(tim)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama